Yuan China – Walaupun belum diketahui kapan waktunya, namun kemungkinan besar bisa saja China akan menjadi tonggak simbolis yang sangat signifikan. Ini terjadi ketika dana moneter Internasional atau IMF memutuskan untuk memasukkan Yuan China di dalam bagian mata uang cadangan, menyusul dolar AS, poundsterling Inggris, Euro dan juga Yen Jepang.
Walaupun mempunyai kelebihan di dalam hal financial, keikut sertaan SDR tidak bisa memberikan kesempatan yuan untuk mendekati prestise internasional serta berdampingan bersama dolar AS sebagai salah satu mata uang cadangan pada saat ini.
Perkembangan Yuan China
Di negara Indonesia, mata uang milik China memang disebut dengan yuan, padahal mata uang tersebut mempunyai nama asli Renminbi. Yuan merupakan sebutan untuk satuannya, sehingga dalam hal ini renminbi akan berbeda dengan rupiah Indonesia yang selain menjadi nama resmi untuk mata uang juga untuk satuan nya.
Renminbi merupakan alat pembayaran yang resmi untuk daratan China. Namun, untuk Makau dan Hong kong mereka memiliki mata uang resminya sendiri. Hong kong akan menggunakan dolar Hong Kong dan Makau akan menggunakan Pataca. Sebagian besar perdangan di Hong Kong biasanya akan menolak jika melakukan pembayaran dengan yuan.
Perkembangannya di awal sejarah, mata uang cina ini dijaga agar memiliki nilai tukar yang tetap 2.46 Yuan untuk per dolar AS. Kemudian direvaluasi menjadi 1.50 Yuan. Namun saat pasar dalam negeri China mulai dibuka secara bebas pada tahun 1980-an maka pemerintah mulai melakukan devaluasi nilai tukar, tujuannya adalah agar harga barang yang diekspor menjadi lebih kompetitif sampai puncak level terlemah di 8.62 Yuan per dolar AS di tahun 1994.
Pada bulan Juli 2005 patokan pada dolar sempat dilepaskan untuk beberapa saat, namun kemudian dipasangkan kembali. Saat ini Bank Sentral miliki China sudah menerapkan sistem managed floating dengan memberikan penetapan harga berdasarkan kisaran tertentu dimana nilai tukar tersebut dapat bergerak.
Jika Anda pernah mengunjungi situs berita keuangan Internasional, misalnya saja seperti Reuters, Anda pastinya sudah tahu bahwa Renminbi atau Yuan mempunyai 3 kode ISO, yaitu CNH dan CNY, dan masing-masing mempunyai nilai tukar yang berbeda. Keduanya sama-sama dirilis oleh Bank Sentral milik China, namun penggunaannyalah yang berbeda.
CNY akan mengacu pada mata uang yang dapat dipindah tangankan dalam batasan wilayah China saja. Sedangkan, CNH atau biasa disebut offshore Yuan bisa Anda pertukarkan di luar wilayah China. Perbedaan lain diantara keduanya adalah CNY biasanya akan di batas dengan kisaran tertentu oleh Bank Sentral, sedangkan CNH tidak. Inilah yang menyebabkan pergerakan pada nilainya akan berbeda.
Cadangan Pada Mata Uang Asing Serta Supremasi Dolar AS
Sederhananya, mata uang cadangan adalah mata uang asing yang akan dimiliki oleh bak sentral tiap negara atau lembaga keuangan besar lainnya yang akan memberikan profit pada para pemegang mata uang asing. Cadangan pada mata uang selanjutnya bisa digunakan sebagai hal yang bisa memenuhi utang inetrnasional.
Sedangkan pada bank sentral suatu negara dapat menggunakan mata uang cadangan tersebut untuk membuat stabil nilai mata uang. Selain itu saat komoditas sudah dihargai maka pemegang mata uang cadangan bisa membayar komoditasnya tanpa harus melakukan proses pertukaran mata uang lebih dulu.
Hal ini bisa terjadi karena pada sebagian komoditas dan juga surat uang internasional yang dihargai di dalam dolar AS sebagai mata uang cadangan. Misalnya saja, harga minyak yang sudah ditetapkan oleh OPEC dan 50% nilai dari sekuritas utang internasional merupakan mata uang dolar milik AS.
Dolar Menjadi Mata Uang Dunia
Saat ini tentu saja tidak usah diragukan lagi, nyatanya dolar selalu dapat mempertahankan supremasi sebab dominasinya sudah sangat mapan. Selain itu, ada beberapa negara yang juga terus memberikan dukungan pada dolar AS dengan cara mempertahankan cadangan dolar yang dinilai tinggi sebagai bentuk pembayaran paling dapat diterima.
Pembayaran tersebut yaitu 86% transaksi pada valuta asing untuk setiap tahunnya. Namun, walaupun begitu dolar ternyata tidak akan selalu memegang posisi ini. Sehingga sangat perlu dipikirkan kembali bagaimana cara agar dapat mencapai titik tersebut.
Pasca perang dunia ke-2, Amerika Serikat melihat jika ternyata pertumbuhan pesat yang berlangsung pada saat itu disebabkan karena berbagai macam faktor. Misalnya saja seperti inovasi teknologi dan juga basis manufaktur yang sangat kuat. Selain itu kondisi perekonomian yang besar disertai sumber daya manusia yang sangat melimpah membuat Amerika Serikat menjadi pemasok sebagian besar kebutuhan beberapa negara di dunia. Karena itulah dolar AS dinilai sangat penting untuk aktivitas perdagangan.
Mempunyai kondisi pasar modal yang cukup dalam serta likuid semakin membantu AS menjadi salah satu pasar paling dominan untuk aset keuangan. Likuiditas yang tinggi serta sifat risiko yang dinilai rendah juga membuat AS semakin menarik.
Hal yang mempengaruhi kenaikan dolar miliki Amerika Serikat sebagai bagian dari salah satu mata uang cadangan adalah karena pendalaman pasar keuangan di Amerika. Ada saat dimana obligasi Amerika Serikat hanya mempunyai nilai 220% dari PDB. Efek jaringannya dapat membuat permintaan yang cukup signifikan pada mata uang, dimana aset untuk keuangan dari pasar lebih didenominasi.
Lalu, bagaimana dengan mata uang negara China atau Yuan China, dapatkan mata uang tersebut menjadi mencapai titik yang sama dengan dolar milik AS?
IMF Resmi Menjadikan Yuan Sebagai Mata Uang Cadangan Global
Kelompok untuk mata uang cadangan atau dinamakan juga SDR terdiri dari 11% mata uang China dan hampir 42% nya mata uang dolar. Pada tahun 2016, IMF meresmikan bahwa mata uang China sudah bergabung dengan dolar AS, Euro, Yen dan juga Poundsterling sebagai bagian dari cadangan mata uang secara global. IMF akan memasukkan Yuan sebagai mata uang cadangan guna membantu mengatasi masalah perekonomian. Para analis perekonomian menyampaikan bahwa China sudah berusaha masuk ke dalam kelompok SDR, karena perannya yang besar dana bisa berkembang untuk perekonomian secara global.
Beberapa hal yang menjadi perhatian ketika Yuan menjadi bagian dari mata uang internasional:
- China menjadi sangat lebih transparan dengan kondisi statistik ekonomi, seperti banyaknya cadangan emas serta mata uang asing yang dimiliki.
- Fluktuasi nilai tukar Yuan yang sudah dilepas secara bebas di pasar. Sehingga pergerakannya akan sangat disesuaikan dengan permintaan dan juga penawaran di dalam pasar.