Kali ini akan membahas mengenai salah satu tokoh investasi terkenal pada abad 20 dan 21 yang sangat terkenal dalam dunia investasi. Siapakah dia? Dia adalah Warren Buffett, pria yang lahir di Omaha, Nebsraka ini merupakan seorang tokoh investasi kelas atas yang sudah dikenal sampai penjuru dunia. Namanya dikenal karena telah menginspirasi banyak orang, baik para investor muda ataupun tua. Warren Buffett bisa menginspirasi banyak orang karena memiliki strategi dan pola pikir yang sangat bagus dalam dunia investasi.
Tahun 2017 Warren Buffett dinobatkan menjadi orang terkaya ke tiga di dunia versi majalah Forbes setelah Bill Gates dan Jeff Bezos. Kekayaan yang dimilikinya mencapai angka USD lebih dari 78 milyar dollar. Dinobatkan sebagai orang terkaya ke -3 di dunia, lantas tidak membuat Warren Buffett mengubah gaya hidupnya. Hidup sederhana dan dermawan, adalah hal yang bisa dilihat pada dirinya. Warren pernah memberikan setengah dari kekayaanya untuk disumbangkan pada yayasan sosial Melinda Gates (milik Bill Gates). Kalimat yang selalu dikatakan Warren mengenai kekayaanya adalah “membangun kekayaan dan kesuksesan dari cara sederhana”.
Salah satu hal yang mempengaruhi tokoh investasi terkenal ini untuk terjun dalam dunia investasi adalah Karena terpengaruh oleh buku yang ditulis salah satu tokoh investasi yang sangat legendaris yaitu Benjamin Graham dengan judul bukunya “The Intelligent Investor”. Akhirnya Warren mulai mengawali karirnya menjadi seorang trader dan analisis di perusahaan graham, lalu membuat suatu trik yang sudah dianggapnya menjadi aturan baku dan selalu dipatuhinya. Aturan yang pertama tidak boleh rugi, dan yang kedua tidak boleh melupakan aturan pertama.
Warren mengawali karir investasinya di Omaha. Setelah melakukan investasi dengan trading saham dan mendapatkan profit dari investasinya, tahun 1965 Warren Buffett berhasil membeli Berkshire Hathaway textile co. Terletak di New Bedford, Massachusetts, Amerika Serikat. Mulai dari situlah Warren kemudian merombak manajemen keuangan dan menggunakan nama perusahaan untuk bisnis investasinya.
Pada tahun 1974, bisnis textile yang dimiliki Warren mengalami kebangkrutan, namun dia masih tetap percaya diri dengan perusahaanya sehingga masih melakukan kegiatan bisnisnya. Warren mulai membeli saham di bidang lain, salah satunya Washington Post. Lambat laun karena kepercayaan diri Warren, akhirnya dia berhasil menjadikan perusahaanya sebagai salah satu perusahaan investasi terkemuka di dunia, dengan aset total yang mencapai jumlah ratusan milyar dollar AS.
Strategi Tokoh Investasi Terkenal WARREN BUFFETT
- Membeli Perusahaan yang Mempunyai Prospek
Strategi investasi yang dilakukan Warren Buffett, sangatlah sederhana. Yaitu dengan “membeli saham perusahaan yang dianggap mempunyai prospek”. Tidak peduli bagaimana nantinya nilai saham akan naik turun dan indeksnya akan buruk, selama masih yakin dengan prospek dari perusahaan tersebut, maka saham itu akan selalu disimpannya sampai tua. Warren cenderung memilih perusahaan yang dapat memberikannya profit saat pasar saham dalam keadaan bullish.
- Tidak Terburu-Buru Menjual Saham
Setelah yakin akan prospek perusahaan sehingga membeli sahamnya, lantas Warren “tidak teburu-buru menjual sahamnya. Warren menahan sahamnya sebagai investasi jangka panjang”. Sebagai contoh, saat Warren membeli saham milik Coca-Cola, Warren tidak pernah menjualnya, meskipun pada tahun 1998-1999 sahamnya sempat jatuh. Ia tetap melihat tren pada jangka panjang, sehingga sampai saat ini ia masih mempertahankan saham Coca-Cola.
- Tidak Ambil Pusing Mengenai Fluktuasi Saham
Warren tidak ingin mengambil pusing keadaan fluktuasi saham yang selalu terjadi di pasar saham. Sehingga Warren hanya fokus melakukan pembelian saham pada perusahaan yang diyakininya akan berkembang, namun masih dalam harga murah. Oleh karena itu, langkah investasi Warren dinilai berbeda dari para trader lainnya. Seorang trader biasanya akan membeli saham saat harga rendah, lalu menunggu dengan sebuah harapan, akhirnya menjual kembali saat harga menjadi tinggi lagi. Trader saham lebih memfokuskan diri pada permainan saham dengan jangka pendek, kemudian memperoleh profit dari selisi harga jual dan harga beli.
- Melihat Pada Nilai Fundamental Perusahaan
Keputusan Warren melakukan aktifitas investasi berdasarkan pada “nilai fundamental dari perusahaan”, atau bisa diartikan dengan dapur perusahaan masih bisa mengepul dengan cukup baik dan tidak ada harga saham yang didongkrak.
- Hanya Berinvestasi Pada Produk yang Diketahui
Warren Buffett hanya akan melakukan investasi pada saham perusahaan yang produknya ia ketahui dengan sangat baik. Karena Warren tidak pernah melakukan hal “membeli saham” melainkan “membeli bisnis”. Sehingga mindsetnya adalah melakukan investasi, bukanlah spekulasi. Trader akan menganggap bahwa saham adalah barang dagang, sedangkan investor akan menganggap saham adalah bisnis. Karena prinsip itulah Warren tidak pernah menginginkan untuk membeli saham milik Microsoft ataupun saham-saham dotcom.
- Membeli Saham pada Perusahaan yang Unggul
Warren Buffett akan selalu melakukan pembelian saham perusahaan yang dia yakinin mempunyai keuggulan (competitive advantage). Dia cenderung tidak ingin melihat pada perusahaan yang justru tidak dapat membedakan perusahaan tersebut dengan competitor lain. Oleh karena itu, portofolio yang dimiliki Warren terdiri dari saham yang produknya dikenal kuat oleh konsumen, seperti Coca-Cola, Kraft Food, WellFargo, dan Anheuser-Busch. Karena alasan itu juga yang membuat Warren tidak ingin membeli saham komoditas.
- Mencari Saham dengan Harga Murah
Strategi terakhir adalah, Warren selalu mencari saham yang harganya murah jika dibandingkan dengan potensi perusahaanya. Warren akan benar-benar mencari saham yang murah dan membeli dengan harga diskon. Untuk bisa menentukan apakah saham memiliki harga mahal atau murah, para investor harus bisa menentukan nilai intrinsik dengan melakukan analisa sejumlah bisnis, baik dari segi pendapatannya, aset, sampai nilai dan nama mereknya.
TIPS UNTUK MENJADI KAYA DARI WARREN BUFFETT
Keberhasilan seorang tokoh investasi terkenal Warren sebagai investor saham, tidak bisa diragukan lagi. Bahkan majalah Forbes menjuluki Warren sebagai The Richest Person In Every State di tahun 2015. Berikut beberapa tips menjadi kaya dari Warren Buffett:
- Investasikan Keuntungan yang Dimikiki
Saat investasi yang Anda jalani sudah menghasilkan profit, jangan langsung tergiur untuk menghabiskannya dalam satu waktu. Berpikirlah untuk jangka panjang. Ini adalah hal yang selalu Warren Buffett lakukan pada bisnis-bisnisnya.
- Tidak Usah Ragu Menjadi Beda
Warren Buffett memilih untuk menjadi beda dengan keyakinan yang dia miliki. Jika ada orang lain yang telah memutuskan sesuatu, janganlah ikut-ikutan untuk mengambilnya juga. Berpikirlah dahulu, apa yang akan terjadi ketika memutuskan suatu tindakan. Pada prakteknya Warren terkenal dengan gaya investasinya pada usaha yang sedang lesu.
- Buat Kesepakatan Saat Berbisnis
Sebelum mulai melakukan investasi, dalam hal apapun, tentu saja harus mempunyai perjanjian atau kesepakatan yang sangat jelas. Karena hal ini akan membantu ketika terjadi sesuatu kedepannya.
- Pikirkan Pengeluaran Yang Kecil
Karena Warren merupakan orang yang lebih menyukai investasi pada perusahaan dengan perhitungaan detail. Maka saat Warren memilih seorang manager, ia selalu memilih manager yang sangat menyukai angka yang mendetail.
Itulah beberapa hal yang bisa dipelajari dari tokoh investasi terkenal Warren Buffet. Sebenarnya ada banyak ilmu spesifik terhadap investasi dari beliau, banyak buku dan artikel juga yang bisa Anda dapatkan.