Seorang trader trend merupakan trader yang selalu berusaha agar dapat memperoleh keuntungan dengan cara menganalisa momen pergerakan harga yang bergerak ke arah tertentu. Trader trend sering juga disebut dengan Trend Follower. Hal tersebut dikarenakan seorang trader trend akan membuka posisi di saat harga bergerak ke atas atau uptrend. Bisa juga dengan posisi short saat harga sedang bergerak ke bawah atau downtrend.
Di saat trader telah memutuskan untuk menggunakan pendekatan trading dengan mengikuti trend dalam trading yang dilakukannya. Maka pasti akan muncul sebuah pertanyaan yang penting yaitu perlu tidaknya membuka tutup posisi setiap harga yang sedang reli mengalami koreksi. Tau perlu tidaknya mempertahankan posisi yang floating sampai tren berakhir.
Pendekatan mana yang bisa memberikan cara exit posisi paling baik?
3 Cara yang Bisa Anda Lakukan untuk Menentukan Target Profit
Dalam menentukan cara exit, maka haruslah diawali dengan menentukan target keuntungan yang diinginkan. Ada banyak sekali tools dan juga indikator yang bisa Anda gunakan untuk menentukan hal tersebut. Namun ada tiga buah cara yang menentukan target profit untuk seorang trader tren yang paling banyak dikenal. Ketiga cara tersebut adalah Equal Waves, Fibonacci Extension, dan juga Pivot Points.
1.Equal Waves
Sama dengan namanya Equal Waves didasarkan pada sebuah ekspektasi bahwa gelombang pergerakan harga yang akan datang akan menyerupai gelombang-gelombang yang sebelumnya.
Apabila seorang trader mampu mengidentifikasi sebuah koreksi atau pun entry trend, maka ia hanya perlu untuk mengukur panjang trend yang sebelumnya. Sebagai contohnya panjang trend sebelumnya adalah 100 pips, maka seorang trader bisa menggunakan patokan tersebut sebagai target yang selanjutnya.
Cara seperti ini bisa Anda lakukan di saat tren yang kuat atau pun lemah. Namun ada hal yang perlu Anda perhatikan yaitu semakin besar target keuntungan yang Anda targetkan, maka seorang trader penting untuk mengantisipasi volatilitas lebih besar serta waktu pencapaian target yang lebih lama.
2 Fibonacci Extension
Metode Fibonacci Extension sebenarnya dikembangkan dari pendekatan Equal Wave, namun lebih mudah untuk disesuaikan dengan kondisi pasar. Fibonacci Extension sendiri adalah kepanjangan dari level-level Fibonacci Retracement.
3.Pivot Points
Meskipun kedua metode di atas cukup populer di kalangan para trader, bukan berarti tidak ada metode lain yang bisa Anda gunakan. Pivot points bisa menjadi lebih efektif untuk menentukan exit posisi bagi para trader jangka pendek. Meskipun demikian seorang trader jangka panjang juga bisa menggunakan pivot mingguan (weekly pivots) atau pun pivot bulanan (monthly pivot).
Pivot point sendiri dibentuk dari level-level harga pembukaan (open), tertinggi (high), terendah (low), dan juga penutupan (close) dalam periode tertentu. Kemudian biasanya akan dikalkulasikan untuk bisa memunculkan level R2, R1 Pivot S1, dan S2.
Dalam kondisi pasar yang uptrend target yang dipatok biasanya berdasarkan R1 dan R2. Sedangkan di saat pasar menunjukkan downtrend, maka S1 dan S2 akan digunakan sebagai patokan dasar menentukan target keuntungan.
Jangan Lupakan untuk Selalu Melindungi Profit Anda
Di saat seorang trader telah menetapkan target yang sangat tinggi bahkan sampai mencapai ratusan pips dari harga pembukaan, maka seorang trader tren akan menanggung resiko harga yang berbalik.
Meskipun sah-sah saja jika Anda memiliki harapan bahwa harga akan terus berlanjut tidak berhenti dan bergerak sesuai dengan arah tren dasarnya. Tapi hal yang perlu Anda ingat adalah tidak ada reli yang akan berjalan secara mulus terus menerus. Belum lagi Anda sebagai seorang trader tidak akan pernah mengetahui kapan harga bisa berbalik. Agar mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan, maka Anda memerlukan langkah-langkah protektif yang perlu diambil.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan melindungi profit Anda.
Pertama Anda bisa menggeser stop loss yang ada secara manual saat setelah pergerakan harga telah melampaui level entry. Hal ini perlu Anda lakukan agar paling tidak bisa mendapatkan break even atau pun melindungi profit yang telah diperoleh.
Atau cara yang kedua adalah Anda bisa memasang trailing stop di saat Anda membuka posisi atau open order.
Kedua hal di atas merupakan hal yang perlu menjadi bagian dari rencana cara keluar posisi yang perlu Anda buat selaku trader. Rencana yang perlu Anda persiapkan dengan baik sebelum dilakukannya open order.
Jika Anda tidak melakukan hal di atas, maka persiapkan diri Anda untuk menderita kerugian/loss saat melakukan trading forex.
Belajar untuk Menaati Sebuah Sistem dan Jangan Tergesa-gesa
Satu hal ini sebenarnya telah umum diketahui oleh para trader forex, tetapi masih saja ada trader yang lupa dan tidak melakukannya. Salah satu hal yang penting untuk Anda waspadai adalah tidak perlu untuk mengambil setiap peluang trading yang datang. Sebagai contohnya Anda melihat terdapat 10 sinyal trading dalam waktu sehari, maka bukan berarti Anda harus membuka posisi di 10 posisi tersebut.
Agar dapat mengingatkan Anda dari melakukan hal di atas ada sebuah perkataan yang diucapkan oleh Jesse Livermore. Ia mengatakan bahwa keinginan untuk terus menerus melakukan aksi dan tidak pernah peduli dengan keadaan pasar yang mendasarinya telah banyak sekali mengakibatkan kerugian di Wall Street. Bahkan banyak trader profesional yang melakukan kesalahan di atas dimana mereka merasa harus terus mendapatkan uang setiap harinya dan seolah-olah mereka bekerja hanya untuk mendapatkan gaji yang biasa.
Baca Juga: Hubungan Pasar Forex Dengan Pasar Lainnya
Pesan dari Jesse Livermore di atas artinya sebagai seorang trader, Anda jangan terburu dengan nafsu. Sebagai seorang trader tren, Anda tidak perlu melakukan buka tutup posisi setiap harga yang sedang reli mendapatkan koreksi. Yakinkan diri Anda bahwa harga pasti trending ke suatu arah tertentu.
Selanjutnya Anda harus selalu mengingat untuk hanya mengambil peluang trading dengan potensi resiko dan reward yang paling optimal sesuai dengan sistem. Selanjutnya Anda harus bisa bersabar untuk mendapatkan hasil akhir yang diinginkan.
Terakhir, hal yang perlu Anda ingat lagi adalah jangan pernah berambisi untuk mengejar akhir tren. Anda bisa melakukan penutupan posisi jika sistem trading telah mengingatkan Anda untuk berhenti. Hal ini dikarenakan sudah sampai waktunya tren berbalik atau pun sebab yang lainnya.
Sebenarnya cara keluar dari posisi itu cukup sederhana, hal yang membuatnya rumit dan sulit adalah psikologis Trader Trend yang sering kali tergoda untuk tidak mendisiplinkan diri mereka sendiri.
Itulah beberapa cara keluar posisi yang bisa dilakukan oleh seorang trader tren. Semoga apa yang telah kami sampaikan di atas bisa membantu Anda mendapatkan pengetahuan yang berkaitan dengan dunia trading lebih baik lagi.
Jika Anda memiliki beberapa pertanyaan terkait dengan Trader Trend di atas, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Kami akan dengan senang hati menjawab setiap pertanyaan yang Anda ajukan.
Oleh: Wahyu Utama