Forex dan Cryptocurrency ibarat saudara kembar. Serupa, iya. Tidak sama, jelas. Belum lagi jika saudara kembar lahir bersamaan, tetapi tidak begitu dengan keduanya. Trading forex muncul jauh lebih dahulu dibandingkan dengan Cryptocurrency yang muncul pada 2009. Trading forex (foreign exchange) merupakan perdagangan mata uang dari negara berbeda. Sebagai contoh membeli mata uang Amerika USD, sementara itu secara bersamaan menjual mata uang Eropa Euro (disingkat menjadi USD/EUR).
Sedangkan cryptocurrency—dikembangkan oleh Satoshi Nakamoto—merupakan mata uang virtual open source. Mata uang ini serupa dengan rupiah, dollar, atau yen. Perbedaannya, mata uang ini hanya tersedia di dunia digital. Jika ditilik, sesungguhnya antara forex dan cryptocurrency memiliki prinsip yang sama: meraup keuntungan dari perbedaan harga jual dan harga beli. Namun jika lebih dalam ditelusuri banyak perbedaan antara keduanya yang menunjukkan forex lebih baik ketimbang cryptocurrency.
Fluktuasi Harga pada Forex dan Cryptocurrency
Harga pada cryptocurrency cenderung lebih fluktuatif tanpa alasan pasti dibandingkan dengan forex. Semisal pada suatu grafik cryptocurrency, fluktuasi harga sebesar ratusan dollar dalam sehari bisa terjadi beberapa kali. Berbeda dengan pasangan mata uang dalam trading forex. Pasangan mata uang mayor semisal GBP/USD, EUR/USD, umumnya mengalami perubahan sebesar kurang dari satu dollar. Ini menunjukkan resiko cryptocurrency jauh lebih besar dibandingkan forex.
Adanya berita baik terkait cryptocurrency tidak lantas membuat harga naik. Justru berita baik bisa membuat harga turun. Mudahnya, naik-turunnya cryptocurrency tidak dapat dipastikan dengan indikasi informasi yang beredar. Nilainya tidak terkendali, dibandingkan dengan forex yang kondisi masih terkendali. Ini karena harga bergantung pada informasi yang beredar. Tentang politik, ekonomi, bencana, perang, dan sebagainya. Informasi yang ada bisa menjadi indikasi untuk meraih profit.
Leverage dalam Trading Forex dan Cryptocurrency
Leverage merupakan perbandingan antara jumlah jaminan dengan dana pinjaman yang dialokasikan untuk melakukan trading. Contoh leverage 1:500, ini berarti untuk melakukan transaksi, Anda harus memiliki akun trading dengan broker dalam jumlah 500 kali lebih kecil daripada jumlah transaksi. Pada saat trading, modal Anda hanyalah sebagai jaminan. Jaminan ini bisa ditransaksikan sekian lipat dari modal. Adanya leverage membuat trader yang bermodal kecil bisa melakukan transaksi dengan lot besar.
Dalam trading forex, Anda akan melihat leverage dalam kisaran 1:100 hingga 1:1000 atau bisa lebih dari itu. Jika dibandingkan dengan leverage pada cryptocurrency, angka yang broker berikan jauh lebih kecil. Hanya berada pada kisaran 1:2 hingga 1:20. Perbandingan angka yang sangat jauh, bukan? Ini menunjukkan resiko yang jauh lebih besar ada pada cryptocurrency, sehingga baik broker maupun regulator menghindari penggunaan leverage berlebihan yang dampaknya bisa memperburuk situasi ketika ada kerugian.
Kebutuhan Modal pada Forex dan Cryptocurrency
Fluktuasi pada cryptocurrency lebih besar dengan angka leverage yang kecil membuat Anda harus memiliki modal yang lebih tinggi dibandingkan menjadi forex trader. Kisaran modal antara keduanya bisa diperbandingkan dalam angka 1:10. Untuk menjadi forex trader Anda bisa memulai dengan 500-1000 dollar AS, namun jika memilih trading di cryptocurrency butuh 1000-5000 dollar AS atau bahkan lebih guna mengatur manajemen keuangan yang lebih leluasa. Kisaran modal tinggi dengan resiko yang jauh lebih besar ini seringkali trader pemula berpikir dua kali untuk bermain di ranah cryptocurrency.
Keamanan dalam Trading Forex dan Cryptocurency
Dari segi keamanan, sebagian besar broker atau platform trading forex memiliki asuransi simpanan yang bisa melindungi dana akun. Berbanding terbalik dengan cryptocurrency yang tidak memiliki jaminan apapun. Ketika sewaktu-waktu Anda kehilangan akun semisal karena adanya pencurian data, semua dana yang Anda miliki akan raib selamanya.
Harus diakui dari segi keamanan forex lebih baik dibandingkan cryptocurrency. Bahkan di Indonesia, cryptocurrency belum diakui oleh pemerintah. Belum ada broker atau pengelola dana investasi yang resmi dan terpercaya. Sedangkan forex trading sudah diakui pemerintah dikomandoi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan. Adapun beberapa broker resmi terdaftar antara lain, Agrodana Futures, Finex Berjangka, Phillip Futures, dan sebagainya.
Baik trading forex maupun cryptocurrency sejatinya memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Anda sebagai trader memiliki kuasa penuh untuk cermat dalam memilih agar tidak salah langkah. Jangan sampai mengalami kebuntungan padahal yang Anda cari adalah keuntungan.