Dalam dunia trading terdapat banyak sekali teknik trading yang bisa anda gunakan. Salah satunya seperti teknik trading breakout dengan menggunakan pivot point. Sebelum kita membahas tentang teknik trading ini, ada baiknya kita membahas masing-masing tentang breakout dan pivot point yang akan dijelaskan berikut ini:
Teknik Trading Breakout
Teknik trading breakout adalah salah satu metode yang paling terkenal di antara trader trend following. Metode ini merumuskan, jika suatu harga berhasil melampaui batas tertentu maka dapat menyebabkan kelanjutan dari arah tren. Breakout merupakan salah satu kejadian ketika pasar keluar dari kondisi yang ranging. Breakout ini seringkali dihubungkan dengan penembusan dari level support dan resistance tertentu di suatu pasar. Jadi secara harfiah breakout ini juga bisa diartikan sebagai penembusan. Tak hanya dengan support dan resistance saja, namun banyak sekali cara trading breakout yang bertebaran di pasaran.
Meski begitu, teknik breakout ini juga memiliki kelemahannya sendiri. Salah satu kekurangannya yang terkenal adalah false breakout. False breakout adalah suatu kondisi ketika harga telah berhasil menembus suatu level penting, tapi beberapa saat kemudian harga justru berbalik arah. Hal inilah yang paling ditakuti oleh banyak trader karena mereka akan mengalami kerugian dengan teknik trading breakout, jika kondisi tersebut terjadi
Selain itu, trading dengan teknik ini membutuhkan waktu tunggu yang lama dan setelah itu hanya menghasilkan sinyal palsu tentunya akan sangat mengecewakan. Tak heran jika teknik trading inipun mulai ditinggalkan oleh para trader pemula yang pernah menjadi korbannya. Padahal para trader sekelas turtle trader aktif sendiri masih menggunakan cara trading breakout ini sebagai sistem trading mereka untuk mendapatkan keuntungan sampai jutaan dollar.
Teknik Trading Pivot Point
Pivot point merupakan salah satu jenis dari analisa teknikal yang cukup sering dijadikan sebagai referensi oleh banyak trader, baik yang masih pemula maupun yang sudah profesional. Secara umum penggunaan metode ini mirip dengan support dan resistance. Apabila harga sampai pada level tertentu pada pivot point rejection, breakout merupakan hal yang wajib ditunggu oleh pivot trader. Meski begitu level dari pivot point ini memiliki sedikit perbedaan dengan support dan resistance. Perbedaan tersebut ditentukan secara subjektif lewat hubungan antara titik-titik high dan low harga. Pada pivot ini perhitungan harga ditentukan berdasarkan rumus-rumus tertentu. Lalu bagaimana jika kedua metode trading tersebut digabungkan?
Teknik Trading Breakout dengan Menggunakan Pivot Point (Trading Pivot Point Breakout)
Apakah anda tahu jika ternyata kedua teknik ini bisa digunakan secara bersamaan? Hal ini bisa terjadi karena trading dengan pivot point sendiri hampir sama dengan support dan resistance pada umumnya. Inilah yang membuat konsep-konsep dari trading breakout bisa digunakan pula pada pivot point. Metode ini biasanya lebih dikenal dengan nama trading pivot point breakout
Intinya trading pivot point breakout akan memanfaatkan level dari resistance yang ada. Level-level ini contohnya seperti R1,R2 dan S1 serta S2. Berikut ini adalah cara trading pivot point breakout yang perlu anda tahu:
-
Saat Pasar Bearish
Pada pasar ini apabila harga dibuka di atas pivot harian, lalu turun dan menembus level dari pivot, anda bisa membuka order sell dengan Stop loss sedikit di atas high candlenya. Sementara take profitnya bisa di S1. Jika harga terus menurun dan menembus S1, bukalah order Sell dengan Stop loss sedikit di atas High Candle dan take profitnya di S2.
Jika harga turun sampai menembus S2, cara trading pivot point breakout-nya adalah dengan membuka order sell dengan stoploss sedikit di atas high candle dan take profit di S3. S3 disini adalah target akhir pemberhentian dari harga apabila dilihat melalui pivot point.
-
Saat Market Bullish
Apabila anda membuka harga di bawah pivot, lalu naik dan menembus level pivot maka anda bisa membuka order buy dengan stoploss sedikit di bawah low candle dan take profit di S1. Apabila harga naik secara terus menerus dan menembus R1, bukalah lagi order Buy dengan Stop loss di bawah low Candle dan take profitnya di R2.
Namun jika harga ini terus naik sampai menembus R2, bukalah lagi order buy dengan stop loss di bawah Low Candle dan take profit di R3. R3 ini adalah target yang terakhir dan merupakan pemberhentian dari harga jika dilihat dari pivot point
Meski terlihat mudah, namun pada kenyataannya untuk mendapatkan keuntungan yang konsisten dari cara trading ini bisa dibilang cukup sulit. Hal ini karena kebanyakan harga yang sudah breakout tidak akan langsung begitu saja menuju target. Biasanya hanya kan menyentuh stop loss anda saja terlebih dahulu sebelum akhirnya bergerak kearah target.